Hadits Tentang Mata Pencaharian Dan Hasil Kerja
 
- Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti 
shalat, puasa, dll). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi) 
- Sesungguhnya 
Ruhul Qudus (malaikat Jibril) membisikkan dalam benakku bahwa jiwa tidak akan 
wafat sebelum lengkap dan sempurna rezekinya. Karena itu hendaklah kamu bertakwa 
kepada Allah dan memperbaiki mata pencaharianmu. Apabila datangnya rezeki itu 
terlambat, janganlah kamu memburunya dengan jalan bermaksiat kepada Allah karena 
apa yang ada di sisi Allah hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada-Nya. (HR. 
Abu Zar dan Al Hakim) 
- Sesungguhnya 
Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). 
Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa 
dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad) 
- Barangsiapa pada 
malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang 
hari maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah. (HR. Ahmad) 
- Sesungguhnya di 
antara dosa-dosa ada yang tidak bisa dihapus (ditebus) dengan pahala shalat, 
sedekah atau haji namun hanya dapat ditebus dengan kesusah-payahan dalam mencari 
nafkah. (HR. Ath-Thabrani)
- Sesungguhnya 
Allah Ta'ala senang melihat hambaNya bersusah payah (lelah) dalam mencari rezeki 
yang halal. (HR. Ad-Dailami) 
- Seorang yang 
membawa tambang lalu pergi mencari dan mengumpulkan kayu bakar lantas dibawanya 
ke pasar untuk dijual dan uangnya digunakan untuk mencukupi kebutuhan dan nafkah 
dirinya maka itu lebih baik dari seorang yang meminta-minta kepada orang-orang 
yang terkadang diberi dan kadang ditolak. (Mutafaq'alaih) 
- Tiada makanan 
yang lebih baik daripada hasil usaha tangan sendiri. (HR. Bukhari) 
- Apabila 
dibukakan bagi seseorang pintu rezeki maka hendaklah dia melestarikannya. (HR. 
Al-Baihaqi) 
 
 Keterangan:
 Yakni senantiasa 
bersungguh-sungguh dan konsentrasi di bidang usaha tersebut, serta jangan suka 
berpindah-pindah ke pintu-pintu rezeki lain atau berpindah-pindah usaha karena 
di khawatirkan pintu rezeki yang sudah jelas dibukakan tersebut menjadi hilang 
dari genggaman karena kesibukkan nya mengurus usaha yang lain. Seandainya memang 
mampu maka hal tersebut tidak mengapa.
- Seusai shalat 
fajar (subuh) janganlah kamu tidur sehingga melalaikan kamu untuk mencari 
rezeki. (HR. Ath-Thabrani) 
- Bangunlah pagi 
hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari 
terdapat barokah dan keberuntungan. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar) 
- Ya Allah, 
berkahilah umatku pada waktu pagi hari mereka (bangun fajar). (HR. 
Ahmad) 
- Barangsiapa 
menghidupkan lahan mati maka lahan itu untuk dia. (HR. Abu Dawud dan 
Aththusi) 
 Keterangan:
 Hal tersebut khusus 
untuk lahan atau tanah kosong yang tidak ada pemiliknya. Jika lahan atau tanah 
kosong tersebut ada pemiliknya maka tidak boleh diambil dengan jalan yang 
bathil.
- Carilah rezeki 
di perut bumi. (HR. Abu Ya'la) 
- Pengangguran 
menyebabkan hati keras (keji dan membeku). (HR. Asysyihaab) 
- Allah memberi 
rezeki kepada hambaNya sesuai dengan kegiatan dan kemauan kerasnya serta 
ambisinya. (HR. Aththusi) 
- Mata 
pencaharian paling afdhol adalah berjualan dengan penuh kebajikan dan dari hasil 
keterampilan tangan. (HR. Al-Bazzar dan Ahmad) 
- Sebaik-baik 
mata pencaharian ialah hasil keterampilan tangan seorang buruh apabila dia jujur 
(ikhlas). (HR. Ahmad)
 
 
 
 
          
      
 
  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar